Industri hijab semakin kompetitif dengan semakin banyaknya brand baru yang bermunculan. Kalau kamu punya bisnis hijab, tentu kamu perlu strategi pemasaran hijab yang benar-benar bisa bikin brand kamu standout dan tidak kalah saing di pasar yang ramai ini.
Strategi Pemasaran Hijab yang Efektif
Berikut beberapa strategi pemasaran hijab, mulai dari memanfaatkan media sosial hingga menerapkan strategi full-funnel:
1. Mengoptimalkan Media Sosial untuk Meningkatkan Jangkauan
Media sosial jadi senjata utama buat brand hijab dalam membangun komunitas dan meningkatkan penjualan. Instagram, TikTok, dan Facebook bukan cuma jadi tempat pamer produk, tapi juga ruang buat interaksi dengan audiens. Kamu bisa manfaatin fitur seperti Reels di Instagram atau FYP di TikTok buat nge-boost jangkauan secara organik.
tidak cuma itu, kolaborasi dengan influencer atau hijabers terkenal juga bisa bantu meningkatkan trust audiens terhadap brand kamu. Pilih influencer yang sesuai dengan value brand supaya promosi yang dilakukan terasa lebih natural. Jangan lupa juga untuk rutin bikin konten yang engaging, mulai dari tutorial hijab, OOTD, sampai review produk yang bisa menarik calon pembeli.
2. Memanfaatkan Marketplace dengan Strategi Branding yang Kuat
Marketplace seperti Shopee dan Tokopedia bukan sekadar tempat jualan, tapi juga platform buat memperkuat branding. Banyak brand hijab yang sukses di marketplace karena punya strategi branding yang jelas, bukan sekadar ngandelin diskon atau gratis ongkir.
Mulai dari tampilan toko yang profesional, deskripsi produk yang informatif, hingga penggunaan foto berkualitas tinggi, semua bisa memengaruhi keputusan pembelian. Kamu juga bisa manfaatin fitur iklan di marketplace untuk meningkatkan visibilitas produk kamu. tidak kalah penting, aktif dalam campaign tanggal kembar seperti 10.10, 11.11, dan 12.12 bisa jadi strategi jitu buat mendongkrak penjualan.
3. Menerapkan Strategi Full-Funnel Marketing
Dalam dunia digital marketing, strategi full-funnel bisa jadi game changer buat brand hijab. Strategi ini mencakup semua tahapan perjalanan pelanggan, dari mengenal brand hingga akhirnya memutuskan untuk membeli.
Tahap pertama adalah brand awareness, di mana kamu perlu bikin audiens kenal dengan brand hijab kamu lewat konten kreatif, paid ads, atau kerja sama dengan influencer. Selanjutnya, tahap consideration, di mana kamu bisa kasih edukasi lebih lanjut soal keunggulan produk melalui review, live shopping, atau testimoni pelanggan.
Terakhir, tahap conversion, di mana strategi seperti diskon khusus, program loyalitas, dan retargeting iklan bisa bantu ningkatin angka penjualan. Dengan strategi full-funnel, kamu bisa memaksimalkan setiap tahapan perjalanan pelanggan dan meningkatkan konversi secara signifikan.
4. Menggunakan Iklan Digital Secara Efektif
Punya budget buat iklan tapi tidak tahu cara alokasinya? Banyak brand hijab yang gagal dalam pemasaran digital karena tidak punya strategi iklan yang jelas. Padahal, dengan budget yang tepat dan strategi yang matang, kamu bisa mendapatkan return on ad spend (ROAS) yang tinggi.
Salah satu caranya adalah dengan membagi budget iklan ke beberapa platform. Misalnya, gunakan sebagian budget untuk CPAS Shopee buat ningkatin performa di marketplace, sisihkan dana buat TikTok Ads yang lagi naik daun, dan alokasikan juga untuk iklan reguler di Instagram dan Facebook. Dengan cara ini, kamu bisa menjangkau audiens lebih luas dan meningkatkan kemungkinan mereka melakukan pembelian.
Studi Kasus: Strategi Pemasaran Hijab yang Sukses dari Boleh Dicoba Digital
Boleh Dicoba Digital (BDD) pernah menangani sebuah brand hijab yang sukses besar dalam penjualan online. Dengan strategi pemasaran hijab yang tepat, mereka berhasil mencapai ROAS hingga 30x dengan omzet miliaran rupiah.
Sebelum kerja sama dengan BDD, brand ini sudah kuat di offline store, tapi penjualan digitalnya masih lemah. Masalahnya? Branding di marketplace belum optimal, website kurang menarik, dan strategi digital belum maksimal.
BDD kemudian menerapkan strategi full-funnel yang terbukti efektif. Mereka menjalankan campaign yang menyeluruh, mengalokasikan budget iklan secara strategis, memanfaatkan momen belanja seperti Ramadan dan tanggal kembar, serta menggandeng brand lain untuk kolaborasi. Hasilnya? Lonjakan penjualan hingga 150-200% dan pencapaian omzet miliaran rupiah hanya dengan budget Rp 37 juta!
Strategi pemasaran hijab yang tepat bukan cuma soal jualan, tapi juga membangun brand yang kuat dan punya tempat di hati audiens. Dengan strategi yang tepat, seperti yang diterapkan oleh BDD, kamu bisa membawa brand hijab kamu ke level berikutnya dan bersaing di pasar yang semakin kompetitif!