Siapa bilang seni itu hanya berputar sekitar dunia lukisan atau musik saja? Ada banyak sekali bidang Seniman Patung Indonesia yang patut kita ketahui dan kagumi, lho. Salah satu bidang seni yang jarang dilirik orang tetapi sebenarnya sangat memukau adalah seni patung.
Apa itu Seni Patung?
Seni rupa yang paling abadi dan bisa dibilang sebagai bentuk terbesar seni rupa yang dikenal manusia adalah patung. Patung pun telah memainkan peran utama dalam evolusi budaya Barat.
Sejarah dan perkembangan aliran gayanya adalah seni Barat itu sendiri. Bersama dengan arsitektur, seni patung adalah bentuk utama seni religius monumental yang selama berabad-abad (c.400-1800) menjadi kekuatan pendorong peradaban Eropa. Bahkan saat ini, meski terus berkembang, pahatan masih menjadi metode utama untuk mengekspresikan dan memperingati tokoh dan peristiwa sejarah.
Seni patung juga dikenal sebagai “seni plastik”. Lho kok? Soalnya seni patung menggunakan plastik dalam proses pembentukannya atau “plastisitas” di setiap produknya. Jadi, jika ada yang bertanya apa itu seni patung? Hm, agak susah juga untuk mendefinisikannya secara harfiah.
Karya Seni Patung Terus Berkembang
Perkembangan karya seni patung ini terjadi karena definisi atau makna patung telah melebar banyak di abad ke-20. Dengan pengembangan alat dan teknologi pahat baru, karya kontemporer sekarang menggunakan berbagai macam bahan, teknik, dan skema referensi ruang yang sangat beragam.
“Patung” tidak lagi menjadi istilah tetap yang mengacu pada kategori benda atau aktivitas kreatif tertentu, melainkan bentuk seni yang terus berkembang dan mendefinisikan ulang dirinya sendiri.
Sejarah dan Definisi Tradisional Seni Patung
Seni tiga dimensi dimulai dengan patung prasejarah. Karya-karya paling awal yang diketahui dari Zaman Batu adalah Venus Berekhat Ram dan Venus Tan-Tan, keduanya merupakan stupa primitif yang berusia 230.000 SM atau lebih awal.
Setelah itu, pematung telah aktif di semua peradaban kuno dan semua gerakan seni utama hingga saat ini. Setelah Patung Mesir, Abad Emas utama dalam evolusi patung adalah: (1) Zaman Klasik (500-27 SM); (2) Era Gothic (c.1150-1300); (3) Renaissance Italia (c.1400-1600); dan (4) Patung Baroque (1600-1700).
Seni patung tradisional sebelum abad ke-20 memiliki empat ciri utama yang menentukan. Pertama, tiga dimensi. Kedua, representasional. Ketiga, seni bentuk padat. Setiap ruang kosong yang terlibat pada dasarnya bersifat sekunder dari massa atau massanya. Apalagi, sebagai bentuk yang solid berarti tidak ada gerakan.
Keempat, pematung tradisional hanya menggunakan dua teknik utama: ukiran atau pemodelan, yakni patung diukir langsung dari material yang mereka pilih (misalnya batu, kayu), atau mereka membangun patung dari dalam, menggunakan tanah liat, plester, lilin dan sejenisnya. Model untuk pemahatan tradisional berasal dari Yunani dan Romawi Patung Klasik Kuno.