Power supply merupakan sebuah perangkat keras yang berfungsi untuk menyuplai tegangan langsung kekomponen dalam casing yang membutuhkan tegangan. Misalnya motherboard, hardisk, kipas, dan lainnya.
Power suply nantinya akan mengalirkan arus listrik untuk komponen-komponen atau hardware pada komputer dengan arus DC menjadi arus searah. Berbentuk kotak dengan kabel yang menjulur keluar dengan ujung kabelnya terdapat konektor. Dan biasanya terletak pada belakang kesing komputer.
Input power Supply berupa arus bolak-balik (AC) sehingga power supply harus mengubah tegangan AC menjadi DC (arus searah), karena hardware komputer hanya dapat beroperasi dengan arus DC.
Pada dasarnya Power Supply membutuhkan sumber listrik yang kemudian diubah menjadi energi yang menggerakkan perangkat elektronik. Sistem kerjanya cukup sederhana yakni dengan mengubah daya 120V ke dalam bentuk aliran dengan daya yang sesuai kebutuhan komponen-komponen tersebut.
Fungsi Power Supley
Fungsi power supply dc yang paling pokok adalah untuk mengaliri arus listrik untuk komponen2 atau hardware pada komputer dengan arus DC (arus searah), arus listrik yang masuk ke dalam power supply berupa arus AC (arus bolak-balik ) kemudian dikonverter (dirubah) menjadi arus DC (arus searah).
Baru kemudian disupply ke dalam komponen-komponen elektronika yang ada dalam casing komputer seperti motherboard, kipas/ fan, cd room, harddisk dan sebagainya.
Komponen power supply: Resistor dan kapasitor
Sebelum membahas fungsi power supply ada baiknya terlebih dahulu mengetahui komponen dan dan jenis jenis Power Supply. Untuk membentuk tegangan maka dibutuhkan beberapa komponen, adapun komponen power supply diantaranya :
1. Resistor
Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian elektronika. Satuan nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm. Nilai Resistor biasanya diwakili dengan kode angka ataupun gelang warna yang terdapat di badan resistor. Hambatan resistor sering disebut juga dengan resistansi atau resistance.
Jenis-jenis resistor di antaranya adalah: Resistor yang nilainya tetap. Resistor yang nilainya dapat diatur, resistor Jenis ini sering disebut juga dengan variable resistor ataupun potensiometer.
Fungsi resistor membatasi arus listrik yang mengalir serta untuk standart didalam verifikasi keakuratan dari suatu alat ukur resistive. Fungsi resistor lainnya untuk pengatur tegangan output pada power supplay serta untuk aplikasi power karena membutuhkan frekuensi respon yang baik, daya yang tinggi dan nilai yang lebih besar daripada power wirewound resistor dan pembagi tegangan.
2. Kapasitor
Kapasitor atau disebut juga dengan kondensator adalah komponen elektronika pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam sementara waktu. Fungsi kapasitor (kondensator) di antaranya adalah dapat memilih gelombang radio pada rangkaian tuner, sebagai perata arus pada rectifier dan juga sebagai filter di dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya). Satuan nilai untuk kapasitor (kondensator) adalah Farad (F).
Jenis-jenis kapasitor di antaranya adalah: Jika didasarkan pada bahan pembuatannya maka kapasitor yang nilainya tetap terdiri dari kapasitor kertas, kapasitor mika, kapasitor polyster dan kapasitor keramik.
Kapasitor yang nilainya tetap tetapi memiliki polaritas positif dan negatif, kapasitor tersebut adalah kapasitor elektrolit atau Electrolyte Condensator (ELCO) dan kapasitor tantalum.
Fungsi kapasitor sebagai kopling antara rangkaian yang satu dengan rangkaian yang lain (pada PS) serta untuk filter dalam rangkaian PS.
Tidak hanya itu kapasitor jugab berfungsi untuk pembangkit frekuensi dalam rangkaian antenna dan menghemat daya listrik pada lampu neon serta enghilangkan bouncing (loncatan api) bila dipasang pada saklar.